tiket pesawat murah

tiket pesawat murah

Jumat, 16 Maret 2012

Pengobatan Alterntif 1

hari ini aku mengawas hanya jam pertama jadi pulangnya cepat. lewat margolembo banyak warung di sisi lorong. sebenarnya nggak terlalu lapar tapi kepingin aja makan longtong pecel. Biasanya kaman di kantin sekolah. Berhubung lagi ujian sekolah jadinya kantinnya nggak jual pecel. Hanya nasi kuning dan bakso.

Aku singgah di salah satu warung di pinggir jalan yang di sampingnya ada lorong. Kemarin aku singgah di warung satunya dan nggak berniat ke sana lagi. Soalnya bau pupuk kandang membuat selera makanku nggak enak. Bau pupuk kandang itu berasal dari taman kantor desa yang baru ditanami ubi jalar.

ternyata penjualnya berubah jadi wanita seumurunku. Dulu penjualnya nenek nenek yang judes. sudah lama sekali aku tak singgah makan di sini. Entah ke mana nenek itu. salah seorang wanita yang lagi makan longtong pecel bertanya ke penjualnya apakah nenek yang ada di rumah samping warung itu sudah mati? Ternyata tidak. Ada di dalam rumah.

Wanita itu nampaknya mengenalku dari cara memandangnya dan pertanyaannya. Dari mana? Kok jauh amat ke tomoni?
oooooo dia ternyata penjual langsat yang pernah singgah di rumahku beberapa hari yang lalu. Dia lagi hamil besar. Padahal waktu menjual langsat aku tak melihatnya lagi hamil.

karena di tanya tanya, akupun ikutan bertanya.... Dari mana? Mau ke mana? Untuk apa?

Ternyata tinggal di desa sebelah desaku dan lagi mengantar ibunya berobat? iseng aja bertanya tanya.

Ustad itu sudah satu minggu mengadakan pengobatan di pesantren, di desanya. Walaupun dekat, info itu tak sampai di kampungku. Mungkin karena antara kampungku dan kampungnya terputus dengan sawah sawah yang terhampar luas, kemudian diantarai sungai kalaena lalu perkebunan kakao yang telah banyak berganti dengan jagung karena kakaonya telah mati sehingga gosipnya juga terputus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar