tiket pesawat murah

tiket pesawat murah

Kamis, 24 November 2011

indahnya pacaran setelah menikah

kebersamaan bersama suami, memang terkadang menjenuhkan. Bukan berarti bosaan. Tapi getaran getaran itu melemah. gelora cinta juga stagnant.

Tetapi, ketika terjadi perpisahan, barulah rasa itu kembali muncul. Betapa berat tuk melepasnya pergi. Walaupun hanya beberapa hari.

Seperti saat ini. Suamiku lagi ke mayoa, pendolo bersama dengan Ettaku. hanya berdua, karena ibuku harus menjaga nenekku yang lumpuh dan juga sudah mulai pikun. aku tentu tak bisa menjaganya, karena tiap hari harus ke sekolah mengajar.
sebelum menikah, mungkin hanya 2 atau 3 kali aku ke mayoa, ke rumah kakakku. jaraknya sebenarnya tak terlalu jauh. Hanya sekitar 3 jam. Tapi perjalanan ke sana membuatku takut. Jalanan yang berliku liku dengan jurang di sisi kiri membuatku selalu berfikir, di mana kami akan jatuh. Kalau jatuh, selamatkah kami? Karena dasar jurangnya tak terkira jauhnya. Jalan berliku liku juga membuat perasaan mual. Mau tidur juga tak bisa. Mata baru mau terpejam, kepala sudah terantuk di pintu mobil di sebabkan jalanan yang berliku.

Tapi sekarang, jalanan berliku itu tak lagi kupedulikan sejak aku menikah. Aku begitu sulit berpisah dengan suamiku. Setahun lebih pernikahanku, membuatku agak terbiasa dengan kepergiannya seminggu di mayoa. Tapi awalnya...... Aduhhhhh jangan bilang. Aku benar benar tak sanggup. Besok dia mau berangkat, sebelum tidur, aku pasti sudah menangis dalam belaiannya. Dan dengan lembutnya menenangkanku. Tapi air mataku tetap saja mengalir.

Saat libur, aku pasti tak mau ketinggalan tuk ikut ke mayoa. Tentu saja kakak2q heran. Karena selama ini aku paling tak suka ke sana. Kalaupun aku tak ikut, dan ada libur dua hari, aku pasti langsung menyusulnya. Membuat kakakq berkata, kalau mantra mantra suamiku hebat. Karena membuatku terus melengket kayak perangko. Pakai mantra2 atau tidak, aku tak peduli. Kalaupun pakai mantra mantar, biar saja. Biar aku tambah cinta sama suamiku. aku hanya ingin dia suami pertama dan terakhir dalam hidupku. Menjadi suamiku di dunia dan di akhirat.. tapi kau tahu. Jampi jampi suamiku adalah kasih sayang, cinta, ketulusan, pengertian, kesabaran dan tanggung jawab sebagai suami.

Aku terkadang berfikir, bagaimana ya yang suaminya seorang pelauT? Yang kadang bertahun tahun baru kembali? Kau saja yang baru di tinggalkan 3 hari, rasany sudah mau terbang ke mayoa.

Aku juga sebenarnya heran dengan perasaanku. Kok sebegitu ngebetnya dengan suamiku??? B nur aja, yang nikahnya hampir bersamaan dengaku, kalau di tinggal biasa biasa saja. Biarpun tidak pergi jauh, tapi pulangnya kadang samapi jam malam. Kalau aku, pasti sudah ngambek. Apa karena aku menikah dulu baru pacaran? Sehingga awal awal pernikahanku begitu mesra dan romantis. Semuanya serba indah. Selalu mau berduaan. Yang menambah indah, karena semua yang kami lakukan halal tanpa ada rasa takut. Tak seperti orang yang pacaran sebelum menikah. Ada batas batas yang tak bleh kerjakan.

Kalau dulu, hanya mendengar indahnya pacaran setelah pernikahan, kini aku mengalaminya dan membuktikan kebenarannya.

dijodohkan, memang tak selamanya membahagiakan. Tapi aku bersyukur karena dengan dijodohkan, akhirnya aku laku juga. He...3x. Karena aku memang sudah capek cari joDoh sendiri. Ada yang aku suka, tak menyukaiku. Ada yang menyukaiku, tak aku suka. Akhirnya ku pasrah. Kuserahkan pada yang maha kuasa. Dan ternyata doaku terkabul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar