tiket pesawat murah

tiket pesawat murah

Rabu, 21 Desember 2016

Perjalanan Ke pattene

Belum libur tapi jadi jadwal ke pattene sudah tiba. Tgl 20 rabiul awal dan bertepatan juga tgl 20 desember 2016. Tapi mumpung sudah semester jadi bisalah ikut ke sana jalan jalan sama ortu. Walaupun sebenarnya pekerjaan tuk nulis rapor belum selesai.tapi bisalah terkejar. Saya balik dari sana sebelum tgl 24.

Tahun ini kakak tertuaku yang biasanya ikut mendampingi ayahku tuk bawa mobil tidak ikut. Karena tahun lalu ia sudah resmi jadi pns sehingga tidak bisa bebas ke mana mana. Akhirnya ayahku sendirilah yang bawa mobil.

Sementara makan nenas, tiba tiba ayahku berteriak. Ternyata Gigi palsunya jatuh saat dia mau membuang nenas keras dari mulutnya. Saat di cari sudah hancur di injak mobil.

insiden gigi palsunya yang bagian bawah jatuh itu sudah sering terjadi. Pernah dia makan rambutan kecut dan membuang rambutan kecut itu dari mulutnya. tiba tiba gigi palsunya juga ikut keluar. "Giginya cari rambutan manis." Canda sepupuku waktu itu yang juga lagi makan rambutan. Di cari cari ke mana terlemparnya, akhirnya ketemu. Dan tidak apa apa. Karena jatuhnya di tanah. Sedang kali ini di aspal. Trus di lindas mobil lagi.
Gigi palsunya memang longgar bagian bawah. Rencana mau diganti. Namun blum sempat dia ke tukang gigi mala sudah hancur duluan.

Gigi palsunya sisa bagian atas membuatnya tak bisa makan sembarangan. Padahal biasanya klo perjalan jauh begini dia suka ngemil.biar tidak ngantuk katanya. Tidak bisa makan dan perasaan tak nyaman tanpa gigi palsu yang bagian bawah membuatnya sering ngantuk dan singgaj singgah.

Dari palopo sampai pangkep aman.semuanya berjalan dengan lancar.meski perjalanan menjadi sangat lama.karena ayahku selalu berhenti untuk tidur sejenak. Karena merasa ngantuk. Tapi tak apa. Yang penting selamat nantinya sampai tujuan.

Namun, memasuki maros yg jalur dua, saya mulai khawatir. Waktu sudah sore. Jalanan padat karena semua orang buru buru ingin sampai di rumah. Meskipun padat namun pengendara kebut kebutan. saya sendiri kaget kaget karena mobil n motor melambung dari kiri kanan dengan laju.

"Braaaak"
Sebuah sambaran mengenai kaca spion mobil ayahku. Sungguh mengejutkan. Semua yang ada di dalam mobil langsung berteriak.
Tapi aku lihat ayahkulah yang salah.karena ia tiba tiba mobilnya agak ke kiri sehinga mengenai belakang mobil truk yang membawa bawang. Dalam keadaan lelah memang bahaya membawa mobil di kota besar. Dan ayahku sendiri mengakui kalau dia tidak sengaja ke kiri sehingga kaca spionnya d sambar.

Tapi aku masih berucap alhamdulillh.karena hanya kaca spionnya saja.

sudah lama memang ia tak membawa mobil ke makassar.biasanya kakak yang bawa sehingga ia mungkn tak terbiasa dengan jalanan yg begitu padat dan kebut kebutan.

Di jalanan sempit menuju leppangkomai kembali kaca spion kanan d tabrak oleh pengemudi mobil. Lengkaplah sudah.spion kiri dan kanan semua rusak.

Sopir yang menyambarnya juga kaca spionnya rusak. Dia marah marah dan menyalahkan ayahku yang terlalu ketengah. Dan dia mau d ganti rugi. Dia sangat marah dan memaki maki ayahku. Apalagi melihat kaca spion kiri ayahku juga d sambar semakin yakinlah sopir itu kalau ayahku memang sembrono bawa mobil. Karena dua dua kaca spionnya rusak .

ayahku tak mau d salahkan.karena dia sudah merasa benar. Melihat ayahku di maki maki dan di bentak bentak sama sopir muda itu membuat tante2ku ikut membela ayahku. Dia marah ke orang itu karena kurang ajar terhadap orangtua.

Di sopir mengancam akan bawa masalah itu ke polisi. Ayahku dan tanteku mempersilahkan kalau dia memang mau lapor polisi. "Akan saya cari nanti ini mobil." Kta sopir itu. "

Untungnya ibu sang sopir itu turun dan menenangkan anaknya. Akhirnya merekapun pergi.

Aku semakin trauma. Sepanjang jalan menuju pattene perasaanku hanya dipenuhi ketakutan. Saya merasa jadi tak nyaman.

Alhamdulillah.akhirnya sampai d pattene dengan selamat meskipun itu sudah terlamat.tidak mendapatkan sholat magrib dan isya di sana. Kami ketinggalan zikir bersama bersama ratusan orang dari berbagai daerah yang terdengar begitu syahdu. Karena hanya teriakan zikir yang terdengar.
Meskipum sudah sampai di pattene hatiku masih merasa tdk tenang.saya jadi tak bergairah tuk makan. Coto jadi terasa hambar.

tuk pulang, saya tidak mau lagi kalau ayahku yg bawa mobil. Saya ingin orang lain yang membawa mobil. Tp ayahku malah tak mau.ia mersa bisa.

Setelh membeli kaca spion abal abal yg bukan tuk taruna kamipun ke maros ke rumah kelurga tuk istrahat skalian memperbaiki kaca spion. Karena bukan kaca spion khusus taruna akhirnya harus di pasang di bengkel. Karena lobang gagang kaca spionnya tak sama katanya.

Sambutan yang begitu hangat dari keponakanku bersama suaminya membuatku sangat senang. Aku jadi merasa malu. Karena selama ini aku selalu cuek dengan tamu. Bahkan terkesan tidak suka kalau ada tamu yg datang ke rumah. Karena aku merasa direpotkan. Tapi keponakanku ini tidak. Malah menyuruh kami tuk nginap. Dan melayani kami dengan baik tanpa merasa terbebani. Bahkan saat aku membeli sepatu jualannya dia tak mengambil untung sama sekali. Dia kasi harga modal. Sepatu yang seharusnya harga 35 rb hanya di beli 23 ribu.
Dia bercerita ttg suaminya yang sekarang yang begitu baik dan sabar. Karena ia tak gengsi membantu istrinya. Dan akhirnya mendapatkan seorang anak dari suaminya ini. Suami pertamanya yang seorang polisi dulu, angkat sampah saja gengsi. Malah dia menyarankan tuk kembali ke maros kalau libur tuk berobat di tempatnya dulu promil. Dia siap mengantar.

Kakaknya yang juga teman akrabku waktu sma juga sangat baik. Dia mengantar ayahku ke rumah sahabat ayahku yang ternyata sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Dia juga mengantarnya ke bengkel memperbaiki kaca spion. Padahal dia harus ke kantor. Namun demi ayahku dia minta izin.

Lagi2 kakaknya yang sudah punya anak dua laki2 juga menyarankanku ke maros tuk berobat kalau libur. Dan dia juga siap mengantar.

Alhamdulillah. Karena mereka benar benar baik. Semoga hal itu bisa menjadi pembelajaran buatku. Agar selalu bersikap baik dengan orang yang datang ke rumah. Tidak bersikap cuek dan acuh.

Mereka begitu hormat dengan orangtua dan menghargai keluarga.

Perjalanan kali ini tak terlupakan. Karena di isi dengan berbagai kejadian menakutkan. Awalnya saya merasa menyesal ikut. Karena seandainya saya tak ikut past ayahku naik bus. Tapi karena saya ikut akhirnya dia naik mobil. Saya sama sekali tak khawatir akan kondisi ayahku saat itu. Karena dia sudah biasa keliling. Dari ampana sampai ke sulawesi teggara bawa mobil sendiri di temani dengan ayahku. Yaaah. Insiden ini terjadi karena tak terbiasa dengan kondisi jalan yang padat. Di tambah penglihatan juga sudah mulai memudar.

Namun di balik sebuah musibah pasti ada hikmahnya.