tiket pesawat murah

tiket pesawat murah

Senin, 21 November 2011

suami impianku

Aku menikah karena dijodohkan oleh orangtua. Tak ada rasa cinta sama sekali. Bagaimana ada cinta, kalau melihat ataupun mendengar suaranya saja tak pernah??? Sedangkan Pepatah mengatakan cinta datang dari mata turun ke hati... Aku menerima lamaran itu terpaksa. Karena ayahku menangis karena penolakanku, dan juga umur 28 tahun bukan lagi umur yang muda tuk pilah pilih. Kata orang, kalau anak muda, siapa kamu siapa saya. Tapi kalau umur 30 an siapa saja. Dan harapanku, walaupun aku belum pernah melihatnya, calon suamiku itu wajahnya lumayan.

Pertama kali aku melihat wajah suami saya, ketika hari h telah ditentukan dan orang orang sudah pada sibuk membuat kue. itupun hanya dari sebuah pas foto 2x3 untuk akta nikah nantinya yang di kirim dari bone. Hatiku hancur cur cur. Jeleeeeeeeeekkkkkk bangeeeeeeeettttt. Jauh dari pangeran impianku selama ini. Kelihatan tua. Aku jadi lemesssssss...... Pikirankupun kacau balau. Rasanya, ingin kubatalkan pernikahan ini. Melarikan diri????? Itu tak mungkin kulakukan. Aku tak mau mempermalukan keluargaku. Lebih baik aku jalani saja dulu. aku serahkan saja pada tuhan.

Akupun menyalahkan ayahku yang menerima lamaran tanpa pernah melihat orangnya. Kekecewaan dan tangisan kutumpahkan pada ayahku. tapi, setelah mendengar wejangan wejangan ayahku, kalau wajah yang ganteng tak menjamin kebahagiaan. Untuk apa wajah yang ganteng kalau pemabuk, pencuri? Lagian, itu hanya foto. Foto tidak selalu sama dengan aslinya.

Agar hatiku tenang, akupun berdoa dalam sholat, agar aku mencintai suamiku nantinya, bagaimapun bentuk wajahnya. Dan itu berhasil membuatku sedikit tenang dan santai menghadapi pernikahanku. Aku ingin terlihat ceria di pernikahanku nantinya.
07 februari 2010, pernikahan itupun berlangsung. Wajah suamiku belum begitu jelas aku lihat. Tapi memang agak berbeda dengan di foto. tidak nampak tua kok.
Aku baru melihatnya ketika ia masuk kamar dan berkenaln dengannya. Lucu juga. Dalam hati, aku sudah menerimanya walaupun dia tidak ganteng deperi impianku. Karena aku juga sadar, kalau sebenarnya tidak cantik. He....3x.

Awal awal pernikahnku, aku masih selalu meremehkannya. aku merasa tinggi derajatku, karena aku pns dan dia hanya tamatan smp itupun paket b. aku merasa, kalau ia bertekuku lutut padaku. Ia pasti sangat mencintaiku dan takut kehilangan diriku.

Seiring berjalannya waktu, keadaan berubah menjadi 180 derajat. Aku malah yang merasa rendah diri. Dia memang tidak berpendidikan tinggi, tapi sikap dan tingkah lakunya benar benar membuatku kagum. Ia begitu sabar, penyayang, tak banyak menuntut, selalu berusaha memenuhi kemauanku. Dan yang paling membuatku sayang padanya, ia begitu berbakti pada orangtuaku. Tak pernah mengeluh dengan semua pekerjaan yang diperintahkan ayahku. Walaupun itu tak pernah ia lakukan sebelUmnya. Aku malah kadang merasa kasihan padanya karena terlalu rAjin.

Sejak anwar, suamiku hadir dikeluargaku, ia benar benar menjadi tumpuan ayahku. Karena ayahku sudah tua. Sudah tak bisa lagi terlalu kerja keras di kebun.

Dia memang tak sesempurna impianku. Tapi Aku benar benar bersyukur pada tuhan krn mengirimkan aku jodoh yang telah menyempurnakan di hidupku. Dan aku tak sanggup hidup tanpa dirinya. Tuhan begitu bijak. Mengirimkan seseorang yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan.
Dua tahun telah berjalan pernikahan kami. Selama itu, kami saling mengenal satu sama lain dan berusaha menerima perbedaan dan kekurangan kami masing masing.
Cinta dan sayangnya yang begitu besar, membuatku semakin mencintainya. apalagi cinta dan sayangnya di aplikasikan dengan pengabdian pada keluarga.

Aku begitu bangga memiliki suami seperti dia. Dia benar benar suami impianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar